oleh

Alam Hejo Petani Ngejo, Ini Kata Peracik Kopi Asal Sukanagara-Cianjur

CIANJUR – Melimpahnya kopi berkualitas di Cianjur, membuat pembangunan jalur transportasi, mulai dari pengaspalan jalan hingga Pembangunan kereta Batavia smpai ke Cianjur dan terhubung hingga Bandung, kala itu pertama kalinya dilakukan pemerintah Hindia Belanda, untuk membawa hasil kopi Cianjur yang berjaya samapai tahun 1910.

Menurut salah seorang peracik Kopi Asli Sukanagara, yang beralamat di Kampung Babakan Nangka RT04/3, Desa Gunungsari, Kecamatan Sukanagara Ayi Kahfi mengatakan, awal mula sering melakukan pembinaan sekaligus mengajarkan konservasi, tentang menjaga, dan merawat hutan lindung.

” Menjadi lahan petani, untuk bercocok tanam kopi dan tanaman buah sebagai pendukung,” ujar Ayi Kahfi kepada Infosembilan pada Jumat (28/5/2021) siang.

Ia menjelaskan, alam tetap terjaga dan petani tetap mendapat penghasilan, yang lebih dikenal dengan slogan Tiga O, yaitu Leweung hejO, Reseup nu nenjO, Patani ngejO.

“Hutan hijau, Senang yang melihat dan Petani bisa menanak nasi, hutan terjaga, kalau petani sekitarnya sejahtera,” jelasnya.

Ayi menyampaikan, sebagai komoditi unggulan tingkat nasional sejak dua tahun terakhir, hasil kopi Cianjur, mulai diburu penikmat, dan pecinta kopi.

“Mulai menanam 1 hektar, saat ini menggarap sampai 120 hektar lahan kopi selama 8 tahun di Lahan milik Perhutani, dengan program pengelolaannya bersama masyarakat, kami yakin dapat mengembalikan kejayaan kopi asli Cianjur,” ucap ayah lima anak ini.

Pesan terakhir, mengajak semua lapisan masyarakat, khususnya petani kopi dan para pecinta kopi, untuk tetap menjaga kelestarian alam lingkungan hutan.

“Dengan cara menanam kopi, Alam Hejo, petani ngejo,” pungkasnya.

Laporan : (dri/ded)

pasang iklan anda

Komentar

Berita populer