oleh

Hidup Enggan Mati Tak Mau, Ini Kata Tukang Ojeg Pangkalan

-RAGAM-42 views

CIANJUR – Seorang ayah Yusup (40) beranak satu, yang beralamat kp sabandar, kecamatan karang tengah, Kabupaten Cianjur hidup kesehariannya mengais rezeki sebagai tukang ojeg pangkalan terminal lama ramayana cianjur.

Sebelum pandemi covid-19, dengan berbekal satu unit motor merk beat, bisa menghasilkan rata rata perharinya.

“Alhamdulilah antara 100 ribu, sampai 150 ribu, dari jam 6 pagi sampai sore,” ujarnya kepada Infosembilan, Senin (17/5/2021).

Yusup mengungkapkan, namun setelah adanya pandemi, saat ini betul-betul memprihatinkan, sekarang berpenghasilkan hanya dapat 25 ribu sampai 30 ribu.

” Jangan untuk ngasih belanja keluarga, buat roko minum, saat hampir tidak cukup,” katanya.

Ia menceritakan, semenjak dulu alhamdulillah anak saya sekolah sampai ke jenjang Sekolah menengah atas bisa terbiayai. Namun sejak adanya covid-19, penghasilan drastis menurun.

” Sebetulnya sudah tidak sanggup lagi membiayai anak sekolah, sampai saat ini sudah tidak sekolah karena tidak ada biaya,” ucap Yusup, dengan nada sedih.

Terkadang rasa prustasi datang menghantui dengan jalan pintas, untuk mencari sesuap nasi, ibarat kata kehidupan ini.

“Mati enggan, hidup tak mau, ya seperti itulah kang,” keluhnya.

Terakhir, harapan saya berpesan, memohon perhatian ke para pihak terkait, bisa membantu beban hidup, syukur alhamdulilah bisa membantu, sampai anak kembali sekolah.

“Ya, minimalnya sampai lulus SMA begitu,” tutup Yusup.

Laporan : Syarif Noor

pasang iklan anda

Komentar

Berita populer