oleh

Kemenko Ajak Santri, Kembangkan Edukasi Usaha Pemula

-RAGAM-113 views

INDRAMAYU – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian merangkul Kementerian Agama dan Induk Koperasi Pondok Pesantren melaksanakan Edukasi Keuangan Bagi Usaha Pemula Koperasi Pondok Pesantren (Ponpes) di Indramayu pada Kamis (15/10) dan Jumat (16/10) untuk meningkatkan inklusivitas pesantren di Kabupaten Indramayu dalam koperasi. Dengan membentuk koperasi, pesantren akan lebih mudah meningkatkan skala usahanya dengan beragam pinjaman dan program pemberdayaan dari lembaga keuangan formal.

Dihadiri pengurus dari 51 ponpes se-Indramayu, kegiatan ini dilakukan agar ponpes dapat meningkatkan produktivitas usahanya dengan lebih mudah dan cepat, terlebih bank dan lembaga lainnya memberikan pinjaman hanya kepada badan usaha.

“Kami ingin di dalam ponpes ada koperasinya sehingga bisa menjadi mitra BUMN. Yayasan tidak bisa menjadi mitra BUMN”, jelas Erdiriyo, Asisten Deputi Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah pada Kemenko Perekonomian dalam pidato pada kegiatan kemarin Kamis (15/10/2020).

Lebih jauh, melebarnya akses ponpes terhadap pinjaman diharapkan berjalan beriringan dengan peningkatan keterampilan dan jumlah santri yang terampil membuat produk olahan, mengemas, memasarkan bahkan sampai mengelola keuangan usaha. Sehingga, lulusan pondok ponpes punya bekal wirausaha.

Keterampilan wirausaha inilah yang diharapkan akan menopang santri dan alumni dalam keseharian mereka di luar ponpes. Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren pada Kantor Kementerian Agama Kab. Indramayu Moh. Ahsan meminta seluruh pengurus ponpes yang hadir dalam acara untuk mengimplementasikan hasil pembelajaran yang didapat dari kegiatan ini agar para santri menjadi mandiri secara finansial.

“Santri harus bisa mandiri ketika pulang dari ponpes, dan tidak tergantung dengan siapapun juga”, tegas Ahsan.

Padahal, Ahsan menjelaskan, keterampilan berkoperasi, beternak, bertani dan perikanan telah diajarkan di ponpes, baik secara langsung maupun tidak langsung. Meningkatnya keterampilan manajemen ponpes dan para santri seharusnya dapat lebih mudah menjadikan ponpes sebagai pusat pengembangan koperasi. Di Indramayu sendiri, menurut Ahsan, sudah ada 11 ponpes yang telah menjalankan usaha berbasis OPOP (one pesantren one product).

Seluruh pengurus ponpes yang hadir dalam kegiatan ini berkesempatan untuk konsultasikan pembiayaan usaha dengan perwakilan dari bank bjb, Bank BRI Syariah Indramayu, Askrindo Syariah, Jasindo dan PT Asuransi Jasindo. Para pengurus ponpes juga berkesempatan untuk mengkonsultasikan usahanya dengan para perwakilan dari perusahaan offtaker untuk shorgum dan lele, atau mengkonsultasikan penjualan produknya dengan perwakilan perusahaan flexible packaging dan platform iPesantren.id.(Selamet/Tono)

pasang iklan anda

Komentar

Berita populer