oleh

Ketua DPRD Cianjur : Ricuh Unras Omnibus Law, Ada Sekelompok Oknum Menyusup

-RAGAM-206 views

CIANJUR – Ketua DPRD Cianjur, H. Ganjar Ramadhan sangat menyesalkan, juga prihatin ada sekelompok oknum massa aksi unras penolakan ‘UU Cipta Kerja’, melakukan provokasi, vandalisme dan pengrusakan.

“Menyampaikan aspirasi atau pendapat boleh-boleh saja. Itu kan? Demokrasi, asalnya jangan anarkis, dan wajar-wajar saja. Hal Itu suatu dinamika,” kata Ganjar, Jumat (9/10/2020) malam.

Lebih lanjut, Ketua DPRD Cianjur ini mengungkapkan, Alangkah baiknya menyampaikan aspirasi itu dengan cara baik-baik, tidak merusak tatanan atau keindahan yang ada di sekitar lingkungan DPRD Cianjur.

“Nah, apalagi dengan mencurat coret tembok dengan lambang A di lingkari. Maksudnya apa dan tujuannya apa,” ucap Ganjar.

Tapi yakin, masih menurutnya. Kalau buruh dan mahasiswa tidak seperti itu, pasti menyampaikan aspirasi dengan audiensi dengan baik.

“Tapi kalau oknum yang menunggangi aksi kemarin, informasinya sudah diamankan oleh pihak kepolisian,” ungkap Ganjar.

Ia menyambungkan, terima kasih atas kerja keras melakukan pengamanan dari pihak TNI, POLRI dan Satpol PP yang sudah menjaga keamanan dan ketertiban selama aksi berlangsung.

“Mudah-mudahan aspirasi buruh ada tanggapan yang signifikan dari pemerintah pusat,” harap Ketua DPRD Cianjur.

Ganjar menambahkan, mengenai UU Cipta Kerja. Itu sebelumnya dari Maret 2020 DPRD Cianjur sudah melayangkan surat penolakan.

“Kini sudah sangat cukup jelas menurut saya, karena pak Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil sudah ambil sikap untuk membela teman-teman buruh,” ujarnya.

Terpisah, Ketua KC FSPMI Cianjur, Asep Saepul Malik mengatakan, unras sebelumnya dua hari itu kondusif. Sebelum datang mobil komando massa aksi buruh situasi jadi ricuh pas tiba, di gedung DPRD Cianjur.

“Sudah terasa ada gas air mata, dan mobil watter canon Polres Cianjur disemprotkan. Kami tidak tahu sampai terjadi seperti ini,” bilangnya.

Ia mengungkapkan, yang jelas dan pihaknya pastikan. Itu bukan massa aksi dari para buruh atau pun mahasiswa, kemungkinan ada penyusup atau oknum tak bertanggung jawab. Bahkan dari para buruh juga terkena gas air mata, tapi kalau luka-luka tidak ada ataupun korban.

“Tapi kabarnya sudah diamankan oknum para pelaku oleh pihak kepolisian,” kata Asep Malik, diamini Ketua DPC SPN Cianjur, Hendra Malik.

Sebagai penutup Asep menyampaikan, mungkin ini lah dinamika. Jadi terjadi, dan memang tidak terdeteksi oleh pihaknya. Bersyukur di Cianjur masih kondusif, dan alhamdulillah hasilnya pak Gubernur Jawa Barat sudah menolak UU Cipta Kerja.

“Surat penolakan tersebut ternyata sudah duluan secara tertulis disampaikan pak Gubernur Jawa Barat. Dan, kami akan kejar bergerak terus,” tutupnya.(Die)

pasang iklan anda

Komentar

Berita populer