oleh

Nia Rohania, Penulis Cianjur Sabet Penghargaan Kehormatan Puisi Internasional

-Advertorial-144 views

CIANJUR – Nia Rohania (40) seorang penulis warga Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mendapatkan penghargaan kehormatan kontes puisi International.

Laporan: Pendi Yudha/InfoSembilan, Kamis (3/12/2020).

Penghargaan tersebut, sebelumnya diikuti sebanyak 200 penulis dari berbagai negara, diantaranya Indonesia, Argentina, India, Cuba, Kolombia, Italia, Brazil, Peru, dan lainnya. Ikut kontes puisi international.

“Kontes dalam rangka memperingati Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan, tanggal 25 November 2020,” katanya, Kamis (3/12/2020).

Nia mengatakan, itu diselenggarakan oleh Lembaga Asosiasi Kebudayaan International di Italia (Union Mundial De Poetas Por La Paz Y La Libertad (UMPPL) dan Lisola Felice Associazione Curtulare, itu mengusung tema “Tidak untuk Kekerasa Gender”.

Salah satu penulis asal pituin Cianjur yang ikut andil dalam kontes tersebut dirinya, kini telah memperoleh penghargaan kehormatan lewat puisinya yang berjudul “I Want”.

Nia mengakui, alhamdulillah sangat bahagia dan berbangga hati. Karena akhirnya puisi bisa masuk dan dihargai di tingkat International, suatu pencapaian prestasi yang luar biasa.

“Ya, buat saya bisa bersanding dengan penulis dunia,” ucapnya.

Selain itu, Nia juga mendapat penghargaan sebagai penulis puisi yang juga sama diselenggarakan oleh UMPPL dengan tema “Poet For Palestine”, adalah kontes puisi kepedulian terhadap anak-anak korban perang di Palestina.

“Puisi yang ditulis saat itu berjudul TEARS (Palestinian children’s voices),” ujarnya.

Nia, yang juga aktif sebagai guru di SMK Fauzan Ciranjang, juga sebagai advokat, aktif di kegiatan social sebagai Ketua Yayasan Rohania, Ketua di LBH Srikandi Nayantara, dan LBH Suryakancana 92.

Dirinya mempunyai hobi menulis sejak SMP, dan mulai aktif menulis sejak tahun 2019. Hingga saat ini sudah menerbitkan 12 buku antologi puisi bersama, baik nasional maupun international. Dan, satu buku kumpulan puisinya baru saja terbit berjudul “Jiwa Yang Mengangkasa”, yang diterbitkan oleh GMBI.

“Mendapat penghargaan sebagai akademisi berkarya,” bilang Nia, buku ini bercerita tentang orang-orang dalam gangguan jiwa.

Ia mengungkapkan, insyalloh dirinya ingin launching buku ini dalam waktu dekat, hasil penjualannya sebagian akan disumbangkan ke yayasan menangani pasien ODGJ.

“Semoga saja ada yang beli,” ucapnya.

Sementara, lima buku kumpulan puisi lagi sedang dalam proses, tapi yang mau terbit segera berjudul “Corona Mencekam”, buku puisi ini bercerita tentang kehidupan sosial, dalam masa pandemi.

Berbagai cerita pengalaman kehidupan dalam masa pandemi ini, Nia tuangkan dalam bentuk puisi, juga ajakan agar tetap di rumah saja, disipilin protokol kesehatan (Prokes) 3M yaitu dengan (Memakai masker, Menjaga jarak, dan Mencuci tangan).

“Selalu menggunakan masker dan menjaga kebersihan, ditulis apik dalam buku nanti,” bilang Nia.

Selain dalam bentuk tulisan, Nia menyambungkan, juga aktif melakukan kegiatan sosial di masa pandemi ini, lewat yayasan. Dia berbagi dan peduli seperti menyantuni anak yatim, membagikan sembako pada jompo dan tidak mampu, membantu korban kebakaran dan membagikan masker.

Nia menambahkan, menulis adalah cara lain berbagi pada masyarakat, semoga lewat tulisan bisa berbagi pengalaman, ilmu, dan memberi motivasi pada orang lain untuk bisa hidup lebih baik dan bermanfaat.

“Karena sebaiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Semoga,” tuturnya.

Buku yang sudah Nia terbitkan dianataranya yaitu Antologi Puisi Guru Se Asean dan memperoleh penghargaan MURI sebagai buku Antologi Puisi Guru terbanyak Se Asean 2019, Antologi Puisi Kebangsaan 2019, bersama perkumpulan Rumah Seni Asnur , Antologi puisi Jazirah 2 dalam Festival Puisi International Bintan 2019, AntoIogi puisi Cinta Peneroka 2019, Antologi Puisi Rindu / Ikut lomba 2019, Antologi puisi memories in silence, penerbit Mecca 2020, Antologi pantun nasehat guru Se-Asean 2020, Antologi puisi international dua bahasa Love in spring”2020, Antologi puisi International, “The cyclone will end”2020, Antologi Puisi Dua Larik “ Kata Kita” bersama komunitas Puisi Dua Baris 2020. Antologi puisi sendiri “Jiwa Yang Mengangkasa” 2020, Antologi puisi International “ Love in Summer” 2020, Antologi untuk Soepardi 2020, penulis puisi Poet for elimination of women’s violence, penulis puisi Poet for Palestine 2020.(**)

I Want

I want to be like Siti Khadijah
Rasulullah’s first wife was a soleha
Got the nickname Attaahirah
What Allah promised her heaven

I want to be like Siti Aisyah
Got the Prophet’s first love
Loyal, honest, sincere and honorable
Putting women on equal footing with men

I want to be like RA Kartini
The author, after the darkness, rises the light
Hero of female emancipation
Eradicating women’s discrimination

I want to be like Mary Wollstonecraf
Author of A Vindication of the Rights of Women
The world’s first emancipation fighter
Female and male equality fighters

I want to be like Malala
Fight for education
So that women are no longer backward
Get knowledge, have a bright future

I want to be like a free woman
Free to speak
Free to determine attitude
Free education
Free to choose

Because I, he and they are the same

Cianjur, 29 Oct ’20

pasang iklan anda

Komentar

Berita populer