CIANJUR – Miris juga prihatin, masih ada kisah heroik di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, kondisi bangunan rumah ukuran 4×6 meter, milik Ema Aab (72) seorang nenek pemulung padi (ngiprik pare) sudah reyod nyaris ambrol.
Melihat, kondisi bangunan rumah nenek tersebut, diselimuti kayu dan bilik, yang sudah pada rapuh, asal warga Kampung Peteuycondong RT 01/09, Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, kini dambakan bantuan semua pihak.
Bhabinsa Desa Songgom, Sertu Nunang membenarkan, sudah cek ke lokasi langsung bersama dengan bhabinkamtibmas.
“Ya, sudah melihat langsung ke rumahnya,” akunya kepada awak media.
Sertu Nunang memaparkan, selanjutnya setelah berkoordinasi, langkah Pemerintah Desa (Pemdes) untuk membantu nenek seorang jompo tersebut, saat ini pihaknya telah berusaha, bagaimana bisa atau dapat membangun rumahnya.
“Namun, untuk saat ini mentok dengan anggaran,” ujarnya, Kamis (27/8/2020) pagi.
Ia menyambungkan, doanya saja? Mudah-mudahan ada milik rejeki buat nenek Aab. Dan, pihak desa akan memperhatikan, untuk dibangun. Tapi, mungkin harus besabar dulu, karena harus melihat dan menunggu anggaran sepertinya.
Bhabinsa Desa Songgom berharap, bila memang ada donatur (dermawan) yang mau membantu sangat bersyukur. Dan, pasti merasa terbantu sekali.
Masih ujar Nunang, karena bila rumah tidak segera atau secepatnya dibangun khawatir akan ambrol. Melihat bangunan rumah kondisi tua dan rapuh, bahkan atap rusak, genting pada habis pecah. Bila ada mau menolong bantu nenek, silahkan sangat bersyukur.
“Kalau ada para dermawan menyisihkan sebagian hartanya,” pungkasnya, untuk membantu nenek, didampingi Bhabinkhamtibmas Desa Songgom, Aipda Andi Sopandi, sebelumnya.
Kondisi rumah nenek tersebut, sudah tampak terlihat miring, dan nyaris ambruk. Namun, hingga saat ini masih belum mendapatkan perhatian serius dari semua pihak. Lalu, kehidupannya sehari-hari hanya mengandalkan hidup jadi pemulung padi di sawah orang lain (ngeprik urut ngagebuk pare di sawah batur).
Diakui, ema Aab, dirinya bisa bertahan hidup hanya bisa mengandalkan dari mulung padi di sawah lahan milik orang lain.
“Bila untuk makan sehari-hari,” singkatnya.(Red)
Komentar