CIANJUR – Ternak Jangkrik salah satu usaha budidaya yang menguntungkan. Yanto Suryana salah satu peternak jangkrik Warga Kp. Pasir Nangka Rt 01/06 Desa Mande kecamatan Mande Kabupaten Cianjur, Senin (14/06/2021).
Jenis hewan Jangkrik kini dimanfaatkan sebagai pakan burung oleh para penggemar burung dan sebagai umpan di kalangan para pemancing galatama ikan lele.
Sehingga, kebutuhan jangkrik di pasaran sangat di butuhkan sekali, oleh para penghobi burung dan pemancing galatama lele.
Sementara, kini penggemar burung dan pemancing galatama lele merupakan salah satu gaya hidup yang lagi trend, sehingga hampir di setiap kampung, daerah bahkan di perkotaan pasti ada komunitasnya.
Yanto Suryana, Menyampaikan ia juga sebagai penggemar burung, secara otomatis dia sebagai konsumen yang tiap hari membutuhkan jangkrik.
“Nah, dari situlah awal mula saya menjadi peternak jangkrik, karena waktu itu saya agak kesulitan mencari jangkrik untuk dijadikan pakan buat burung-burung yang saya rawat,” ungkapnya
Setelah dijalani, lanjut kata yanto, ternak jangkrik kebutuhan pakan burung terpenuhi bahkan ia sekarang selaku pemasok jangkrik di pasaran.
“Dari satu kilo telur jangkrik itu menjadi 70 kilo jangkrik dengan harga 35 ribu perkilo. Modal untuk ternak jangnkrik satu kilo telur. Modalnya itu kisaran 650 rb, itu sudah termasuk beli telur, pembuatan kandang ternak dan pakan,” ujar yanto.
Masih lanjut Yanto, ternak jangkrik sangat menjanjikan karena keuntungannya hampir tigakalipat dari modal.
“Dari modal 650 rb untuk ternak satu kilo telur jangkrik menghasilkan 70 kilo jangkrik dimasa panen dengan harga jual 35 rb perkilo. dengan waktu 35 hari dati masa penyemaian sampai panen,” imbuhnya.
Yanto Menyampaikan harapan kedepanya, ia ingin membuka lapangan kerja atau penghasilan tambahan untuk warga di tempat ia tinggal sekarang dengan beternak jangkrik.
“Saya ingin mengembangkan usaha ini dengan mengajak warga atau karang taruna setempat. Namun itu semua mentok di pendanaan, untuk itu saya harapkan ada perhatian dari Pemeritah. Terutama Pemdes, karena dari anggaran DD itu ada semacam Dana untuk Pemberdayaan Masyarakat,” pungkas Yanto.
(Ledi Hasyim)
Komentar