oleh

Waduh, Korban Investasi Bodong Banyak Stres Hingga Diasingkan ke Hutan

-HEADLINE-271 views

CIANJUR – Para korban investasi bodong, di Cianjur, Jawa Barat, diiming-iming paket menjanjikan miliaran rupiah, kini banyak yang stres, serangan jantung (tekanan batin) hingga diasingkan ke hutan, terkuras. Baik tenaga, pikiran dan materi.

Seperti halnya, Cep Supiani (38) salah satu ketua kelompok mengakui, kini banyak yang stres. Mungkin pikiran, hingga serangan jantung. Bahkan, ada yang meninggal dunia juga kang? Pasalnya, melihat tekanan dari bawah (konsumen).

“Ya, karena konsumen tidak mau tahu dan intinya uang kembali. Jelasnya ingin ada pertanggungjawaban,” bilangnya, Sabtu (5/9/2020).

Banyak yang sakit, ujar Cecep, kena serangan jantung hingga stres, karena kena masalah imbas inilah. Dari program paket, jadi bukan hanya ancaman dari konsumen saja.

Ia menyambungkan, bayangkan saja sampai milirah rupiah. Mau gak kepikiran gimana, iming iiming janji manisnya terlapor (HA) dari angsuran Rp480 ribu, jadi Rp5 juta. Lalu, paket kurban jadi Rp2,4 juta. Itu kalau sesuai dijanjikan, bisa lebih investasi dijanjikan awalnya Rp15 juta.

“Karena kita mau nunggu lagi sampai ke bulan Juni jadi Rp25 juta,” beber Cecep.

Ia berharap, perkembangannya ingin ditindak lanjut secepat, mungkin karena sudah nggak kuat lagi. Bahkan nyawa teranca, jadi konsumen tidak tahu apa-apa soal kerugian ini.

“Tentu yang ditekan para ketua kelompok. Dan, sekali lagi harapan si terlapor penipuan ini cepat tertangkap,” pungkasnya, dan uang konsumen bisa dikembalikan lagi dia tanggung jawablah.

Sementara, Mala (32) salah satu ketua kelompok lainnya membenarkan, tekanan dari bawah, bahkan diancam sama konsumen. Karena, mereka tidak mau tahu ingin uang kembali.

“Nah, sedangkan kita sebagai ketua setiap bulan uang sudah disetor ke terlapor (HA). Karena, dulu itu sistem kepercayaan awalnya,” bebernya, diamini beberapa ketua kelompok lainnya.

Ia menyambungkan, sebelumnya, kesalahan para ketua kelompok. Jadi, tidak pernah mempertanyakan atau mempermasalahkan secara tertulis soal hal itu.

Kemudian, bukan hanya stres, ujar Mala, imbas dari Investasi bodong ini, jadi banyak pikiran, ada yang meninggal. Lalu ada yang terkena serangan jantung, juga ada yang diasingkan oleh keluarga ke hutan.

Menurutnya, pokoknya semua aset, barang berharga milik para ketua kelompok semua sudah dijaminkan untuk membayar kepada konsumen. Seperti motor, mobil, sertifikat rumah dan lainnya.

“Semuanya sudah habis, karena konsumen tidak mau tahu. Nah, yang diinginkan itu uang,” beber Mala, diperkuat Dewi Fatimah (37) ketua kelompok lainnya.

Para ketua kelompok bergabung jadi korban investasi bodong tersebut, dari mulai satu tahun hingga delapan tahun, dari kasus kejadian saat ini. Awalnya lancar, tapi setelah tahun 2018, seakan-akan tertutuplah.

“Hingga saat ini los kontak, gak bisa dihubungi terlapor (HA). Dan, belum ada konfirmasi sama sekali hingga detik ini,” pungkasnya.

Terpisah, sebelumnya saat dikonfirmasi awak media, Kasatreskrim Polres Cianjur AKP Anton mengatakan, saat ini masih terus dilakukan pengejaran dan akan menindaklanjuti. Sabar saja, butuh proses semua itu.

Ia memaparkan, terus melakukan upaya dan akan menindaklanjuti kasus tersebut, bahkan proses sudah meningkat dari penyelidikan menjadi penyidikan.

“Kita masih proses untuk bekerja, dan terus menganalisa. Apakah hanya terlapor sendiri atau ada pihak-pihak lainnya,” katanya saat dihubungi awak media, di Mako Polres Cianjur.

AKP Anton menambakan, berkaitan dengan kejadian kerugian, itu masih sama dengan kemarin. Belum ada penambahan, dan masih belum ada status tersangka.

“Artinya, kasus ini masih menjadi saksi. Jadi saat ini jelasnya sedang terus mengumpulkan barang bukti, dan nanti kalau sudah tertangkap terlapor (HA). Baru akan diinformasikan lagi lebih lanjut,” tutupnya.(Red)

pasang iklan anda

Komentar

Berita populer